Penentuan Daya Cerna Pati in Vitro

Untuk memudahkan pencernaan enzim, pati harus dimasak terlebih dahulu baik dengan pemasakan biasa maupun pemasakan bertekanan. Produk yang dihasilkan digiling dalam mortar dan ditambah asam hidroklorat dingin sampai terbentuk pasta dengan konsentrasi akhir 4M. Pasta ini didiamkan selama 1jam pada suhu kamar sebelum dianalisis. Melarytkan 2 – 2,5 gram produk tersebut dalam 100 ml buffer fosfat pH 6,8 kemudian ditambahkan 15 ml NaCl 0,3 M, 20 mg sodium merthiolate dan 5 ml larutan pankreatin 4NF (200 mg dalam 50 ml air destilata). Perlakuan ini menghasilkan larutan substrat sebesar 1 persen.

Setelah 5, 10, 20, 30, 60, 120 menit dari saat dimulainya pencernaan, pipet 25 ml larytan ke dalam labu ukur 100 ml. Kemudian ditambahkan 5 ml larutan carrez I lalu dikocok. Kemudian ditambah 5 ml larutan carrez II dan reaksi dihentikan sampai di sini.

Setelah dinetralkan, campuran dibuat sedikit asam, kemudian diencerkan menjadi 100 ml dengan air destilat dan disaring dengan kertas saring. Ambil 25 ml filtrate yang mengandung dekstrindan maltose (hasil pencernaan pati), dididihkan sampai 1,5 jam dengan penambahan 2,85 ml HCL 25 persen di bawah pendingin tegak untuk menghidrolisis produk antara tersebut menjadi glukosa. Lerutan dinetralkan dan diencerkan dengan air destilat sampai 50 ml. Sebanyak 5 ml dari larutan ini digunakan untuk pendugaan glukosa semi makro menggunakan pereaksi Copper dari Luff-Schoorl. Dengan mengalikan dengan factor 0,9 nilai glukosa tersebut diubah menjadi jumlah pati. Daya cerna pati ditunjukkan oleh persentase pati yang dihasilkan dalam analisi ini terhadap jumlah pati sampel awal.


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Penentuan Daya Cerna Pati in Vitro"